Sabtu, 23 November 2013



PATUT DIWASPADAI: Shooting Guard Satya Wacana Metro LBC Bandung Yo Sua (kiri) dibawah penjagaan Fandi Andika Ramadhani dari Aspac Jakarta dalam laga di GOR Bimasakti Malang, Sabtu (23/11). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 23/11/2013
[FLASH] Satya Wacana Paksakan Overtime
SELURUH kontestan Speedy NBL Indonesia musim ini, harus lebih mewaspadai sepak terjang tim kuda hitam Satya Wacana Metro LBC Bandung.  Beberapa hari lalu, Satya Wacana hampir mengalahkan Satria Muda BritAma Jakarta. Ancaman serupa kembali mereka tunjukkan saat berhadapan dengan juara bertahan, Aspac Jakarta, dalam lanjutan Seri I Malang di GOR Bimasakti, Sabtu (23/11). Satya Wacana akhirnya menyerah 67-71.  Namun, mereka berhasil memaksa juara bertahan bermain hingga overtime (babak tambahan).
Kurang dari 10 detik kuarter pertama dimulai, Aspac sudah menggebrak. Lewat tembakan tiga angka Oki Wira Sanjaya, Aspac mencuri tiga angka lebih dulu game ini. Baik Satya Wacana dan Aspac, banyak mengandalkan tembakan medium sepanjang kuarter satu. Namun, akurasi Aspac yang lebih bagus membuat sang juara bertahan memimpin 21-14 di awal kuarter pertama.
Satya Wacana bangkit dan mampu membuat suasana kuarter kedua menjadi sedikit lebih tegang. Tertinggal 19-21, tembakan tiga angka Yo Sua membalikkan keadaan 22-21. Meski demikian, Aspac masih bisa bermain agresif dan menguasai kuarter kedua 31-23.
Permainan di kuarter ketiga, berjalan makin sengit. Tertinggal 30-33, Satya Wacana kembali bisa menyamakan skor dari three point play Yoppi France Giay. Power forward asal Papua ini kembali menambah poin Satya Wacana dari layup setelah melakukan fast break. Lima poin beruntun Yoppi membuat Satya Wacana berbalik unggul 35-33 di pertengahan kuarter ketiga.
Aspac mengalami masalah setelah center andalannya, M Isman Thoyib terkena foul out, menyusul dua foul beruntun yang dilakukannya di penghujung kuarter ketiga. Bermain dengan sisa 9 pemain, Aspac masih bisa memimpin persaingan dan menutup kuarter ketiga 47-45.
Menginjak kuarter terakhir, kedua tim bermain makin fight. Pendukung Aspac pun dibuat deg-degan karena Satya Wacana tampil begitu mengejutkan. Kejar-mengejar poin antara kedua tim pun tak terelakkan. Klimaksnya, di sisa 44 detik kuarter empat, tembakan Januar Kuntara berhasil menyamakan poin. Skor 60-60 terus bertahan hingga akhir buzzer kuarter empat. Laga pun berlanjut di babak overtime.
Saat overtime, ketegangan permainan terus berlanjut. Di sisa satu menit terakhir, Aspac masih memimpin meski hanya 2 poin dengan perolehan 69-67. Sisa 12 detik, Rizky Efendy menambah keunggulan Aspac jadi 71-67. Skor ini pun berakhir hingga akhir dan Aspac pun memupus harapan Satya Wacana.
“Harus saya akui, Satya Wacana bermain bagus hari ini. Kami bahkan dibuat kesulitan di kuarter empat. Namun, permainan tim yang disiplin membuat kami mampu memenangi laga ini,” ujar Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac Jakarta.
Dalam laga ini, Yo Sua tampil begitu memukau. Meski timnya kalah, Yo Sua mencetak poin terbanyak bagi Satya Wacana dengan membukukan 16 poin. Ia pun mendapat kejutan diakhir laga yaitu berupa kue ulang tahun karena hari ini tepat Yo Sua berusia 22 tahun.
Menanggapi kekalahan timnya, Efri Meldi mengakui cederanya beberapa pemain sangat mempengaruhi performa timnya. “Sebenarnya, saya ingin mengistirahatkan Rionny Rahangmetan, Guan Gumilar, dan Yoppi France. Tapi, mereka memaksakan diri untuk main. Saya pun mencoba memberi kesempatan bagi mereka,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar