Sabtu, 23 November 2013



JADI PENENTU: Point guard CLS Knights Surabaya Dimaz Muharri (tengah) melepaskan tembakan dan berupaya dihadang Erick Sebayang dari Satria Muda BritAma Jakarta di GOR Bimasakti, Sabtu malam (23/11). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 24/11/2013
Berkat Kepahlawanan Genting Dimaz
CLS Menang Tipis 79-77 atas Satria Muda
KAPTEN CLS Knights Surabaya Dwi Haryoko nyaris menjadi pesakitan dalam laga kelas berat melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta di GOR Bimaskati Malang tadi malam. Mendapat jatah dua kali free throw enam detik sebelum kuarter keempat berakhir, dua kali pula Dwi gagal mengonversi peluang.

Untung bagi Dwi. Untung juga bagi CLS. Sisa waktu enam detik tidak cukup bagi SM untuk menyamakan kedudukan atau memastikan kemenangan. CLS menang dengan skor 79-77 dalam lanjutan seri I Speedy NBL Indonesia 2013-2014.

Dimaz Muharri menjadi pahlawan CLS. Secara heroik, point guard kelahiran Binjai, Sumatera Utara, tersebut melakukan apa pun saat laga menyisakan 19 detik.

Episode pertama kepahlawanan Dimaz terjadi saat dia melakukan steal kepada Erick Sebayang. Dengan cepat, Dimaz berlari sendirian dan melakukan easy layup untuk membawa CLS unggul 79-77.

Setelah itu, saat SM mencoba mengejar dalam situasi genting, Dimaz mengeblok tembakan Sebayang. Pemain berusia 28 tahun itu lantas melakukan rebound enam detik sebelum laga bubar.

Dimaz memang hanya mencetak empat poin. Namun, perannya dengan 7 rebound, 5 assist, dan 4 steal membuktikan bahwa dia adalah point guard serbaguna.

Jangan lupakan pula peran pemain muda Wisnu Budhidarma Saputra. Meski merasakan kesakitan karena cedera engkel kanan, absen dalam tiga pertandingan terakhir, Wisnu menjadi top scorer dengan mencatatkan 16 poin. ''Memang sempat sakit, tetapi untuk bergerak tidak terlalu. Kami lebih tenang dalam pertandingan ini,'' ucap Wisnu.

Selain Wisnu, small forward Tony Agus tampil baik dengan 15 poin. Shooting guard Sandy Febiansyakh menambahkan 10 angka untuk kemenangan timnya.

Memang, prediksi di awal menjadi kenyataan. Siapa pun tim yang bisa konsisten dengan gaya main sendiri akan tampil menjadi pemenang. CLS yang terus mengajak SM berlari akhirnya meraih victory ketiganya pada seri ini. Kemenangan itu sangat manis bagi CLS. Bagaimana tidak, CLS memang tidak terlalu dijagokan dalam big match tersebut. Secara materi, SM unggul atas CLS.

Pelatih CLS Kim Dong-won secara berani kembali mengusung zone defense 2-3. Itu tidak berhasil seratus persen. Sebab, zone defense Mr Kim berkali-kali dibombardir dengan tembakan dari area tiga angka.

Buktinya, dua penembak jitu SM Amin Prihantono dan Faisal J. Achmad merajalela dengan 21 poin dan 19 angka. Namun, andai kata Mr Kim memakai man-to-man marking pun, SM akan merajalela di paint area dan melakukan penetrasi.

Akhirnya, kekalahan SM ditentukan oleh banyaknya turnover, terutama pada detik-detik akhir pertandingan. Padahal, SM unggul jauh dalam rebound (39 berbanding 26). Itu termasuk capaian Rony Gunawan yang sudah dahsyat dengan double-double, 18 rebound plus 15 poin. ''Tetapi, kami memang kesulitan saat CLS melakukan zone defense,'' ucap Cokorda Raka S. Wibawa, head coach SM. (nur/c4/ham)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar