Selasa, 28 Januari 2014



TERUS DITINGKATKAN: PT DBL Indonesia selaku penyelenggara Speedy NBL Indonesia selalu berusaha meningkatkan kualitas wasit, salah satunya adalah aspek fisik. (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 20/01/2014
Tingkatkan VO2Max Wasit
PENYELENGGARA Speedy NBL Indonesia PT DBL Indonesia menyadari kualitas wasit harus ditingkatkan. Salah satu elemen mendasar ialah memperbaiki kondisi fisik.

Fisik hampir semua wasit di NBL Indonesia ternyata belum sesuai dengan standar ideal. Artinya, kondisi fisik mereka masih berada di bawah mayoritas wasit Asia dan Eropa. Untuk mengerek hal tersebut, DBL menggandeng pelatih fisik top Indonesia Paulus Pesurney.

Paulus adalah pelatih fisik Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta, juara bertahan Speedy WNBL Indonesia. Dia juga pernah menangani deretan atlet papan atas Indonesia, antara lain, Yayuk Basuki, Susi Susanti, dan Hendrawan.

Paulus menginginkan, VO2max wasit minimal 48. Memang, wasit-wasit NBL belum diukur berapa VO2max-nya dengan indikator rata-rata detak nadi 170 per detik. VO2max adalah volume maksimal oksigen yang diproses tubuh manusia ketika melakukan gerakan intensif.

''Dari sampling secara acak, indikator nadi wasit adalah 120 hingga 140 per detik. Ini harus ditingkatkan. Sebagai perbandingan, VO2max Andik Vermansah saja 57,'' ucap Puji Agus Santoso, support event & basketball operations senior manager PT DBL Indonesia.

Di Jakarta, Paulus melakukan observasi. Dia juga memberikan program yang bisa dipraktikkan wasit di rumah dalam event di lapangan basket STC Senayan Jakarta sepanjang seri II. Nah, ketika seri III Solo, 8-16 Februari mendatang, Puji akan kembali melihat bagaimana kondisi fisik wasit.

''Pak Paulus baru bergabung musim ini. Dia melihat, endurance wasit naik. Hal lain yang harus ditingkatkan adalah sprint. Targetnya, 3,4 detik untuk dua meter. Rata-ratanya adalah 4,4 detik,'' jelasnya. (nur/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar