Selasa, 28 Januari 2014



BENDUNG: Center Timnas Putri Indonesia Jacklin Ibo (kiri) dikawal ketat Yap Ching Yee dari Malaysia , Jumat (13/12). (Foto: Hasan Gozali for Jawa Pos)
wnblindonesia.com - 14/12/2013
Tak Siap Hadapi Permainan Keras
NAYPYITAW - Tim basket putri Indonesia gagal meneruskan tren positif. Setelah menang atas Myanmar pada laga perdana Minggu (8/12), kemarin (13/12) Wulan Ayu Ningrum dkk dikalahkan Malaysia 48-81 di Zayar Thiri Indoor Stadium.

Dengan kekalahan tersebut, peluang menyabet medali emas bagi tim basket putri Indonesia tertutup. Namun, untuk medali perak dan perunggu, Indonesia masih punya kans asal menang atas Filipina (15/12) dan Thailand (16/12).

Manajer timnas basket putri Hasan Gozali setelah pertandingan menyatakan, pemainnya tampil di bawah form. Semangat puputan seperti saat melawan Myanmar tidak terlihat kemarin. ''Anak-anak kaget dengan gaya main keras Malaysia. Mereka gak bisa fight back. Akhirnya, yang ada malah kurang semangat dan mereka gak fokus di pertandingan,'' ucap Hasan.

Hal lain yang membuat timnas putri seolah lesu adalah lamanya jeda pertandingan satu dengan yang lain. Bertanding perdana pada 8 Desember, lima hari kemudian timnas baru menjalani laga kedua.

Hasan mengupayakan motivasi tumbuh kembali setelah kekalahan kemarin. Berdasar catatan Hasan, kekalahan kemarin tak memupus asa timnas putri mendapat medali di SEA Games XXVII Myanmar ini.

Rencananya Hasan meminta anak asuhnya untuk berkonsentrasi menghadapi Filipina. Tak seperti di kategori putra di mana basket Filipina tak bisa dikalahkan, timnas basket putri Filipina malah punya catatan inferior dari Indonesia.

Pada pertemuan terakhir dengan Filipina 31 Oktober lalu di ajang FIBA Asia Championship for Women Bangkok Thailand, Indonesia menang 60-54. Modal tersebut membuat Hasan optimistis anak asuhnya bisa mengatasi Filipina.

Dalam pertandingan kemarin, Jacklin Ibo mencetak double-double 14 poin dan 12 rebound. Namun, penampilan gemilang Jacklin di bawah ring sia-sia karena tembakan jarak jauh para shooter sangat buruk. Di antara delapan kali percobaan tiga angka, tak satu pun masuk. Sedangkan Malaysia jauh lebih baik dengan 33 persen. Masuk lima kali di antara 15 percobaan.

Asisten pelatih timnas basket putri Tri Adnyana Adiloka menuturkan, anak asuhnya terlalu bergantung pada sosok sang kapten, Wulan. Ketika Wulan dimatikan, serangan pun buntu. (dra/ren/c17/ang)
Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar