Selasa, 28 Januari 2014



TERIMA KASIH: Para pemain Pelita Jaya memberikan penghormatan kepada penonton setelah kemenangan atas Aspac tadi malam. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 20/01/2014
Berkat Pemain Dua Jantung
PJ Kalahkan Aspac dengan Kekuatan Sisa
PELITA Jaya Energi-MP Jakarta menjadi underdog kala melawan Aspac Jakarta pada hari pemungkas seri II Speedy NBL Indonesia di Hall Basket Senayan, Jakarta, tadi malam (19/1). Namun, pada akhirnya, PJ mampu membalikkan ramalan, menang dengan skor 75-66.

Tanpa tiga pemain penting, Andy ''Batam'' Poedjakesuma dan Daniel Wenas (cedera lutut parah) plus small forward Hendru Ramli (demam berdarah), PJ ternyata masih sangat tangguh.

Head coach PJ Nathaniel Canson mampu memanfaatkan kekurangan pemainnya dengan gemilang. Coach Nath menyulap Francisco Yogi Da Silva, pemain sophomore PJ, menjadi bintang baru.

Tadi malam Yogi bermain 40 menit. Itu penampilan penuh pertama Yogi di NBL. Dia mencatat 16 poin dan 5 rebound. Angka itu sama dengan catatan bintang PJ Dimas Aryo Dewanto. Tetapi, itu berada di bawah power forward andalan PJ Ponsianus Nyoman ''Komink'' Indrawan (23 poin).

Ini luar biasa. Mengingat, pada musim lalu, Yogi sering duduk di bangku cadangan. Bahkan, dia tidak masuk roster. ''Main satu menit sebelum game selesai saja rasanya senang banget waktu itu,'' kata pemain kelahiran Kediri itu.

Coach Nath menambahkan bahwa pemainnya percaya antara satu dan yang lain. Terutama barisan starter. Bisa dikatakan Aspac dihancurkan oleh empat pemain saja. Itu ditambah dengan point guard Kelly Purwanto (12 poin).

Pelatih yang membawa PJ juara back-to-back preseason tournament tersebut menegaskan bahwa Yogi adalah bintang baru timnya. Hasil kerja keras dan jerih payah yang dia lakukan dibayar tuntas dengan penampilan mengesankan.

''Yogi awalnya bukan siapa-siapa. Siapa yang tahu dia datang dari mana. Dia dari Kediri! Saya kira Kediri itu ada di Blok M (Jakarta), dekat sini saja, ha..ha..ha... Sekarang dia bintang kami,'' canda pelatih kelahiran Makati, Filipina, itu.

Komink dan Dimas Aryo juga memuji kinerja Yogi. Fisik Yogi yang tangguh membuat keduanya salut. ''Dia memang main 40 menit. Tetapi, kalau nanti malam (tadi malam) dia main basket lagi, dia masih kuat,'' cerita Komink.

''Mungkin kondisi fisik Yogi adalah yang terbaik di PJ. Anak-anak bilang, Yogi itu punya dua jantung,'' papar Samid -panggilan Dimas. (nur/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar