COMEBACK
MANIS: Center JNE BSC Bandung Utama Andre Tiara (kiri) mencoba melawati
hadangan Frida Aris dan Bayu Anggara dari Hangtuah Sumsel IM. (Foto:
Farid Fandi/Jawa Pos)
nblindonesia.com - 17/11/2013
[FLASH] Comeback Manis sang Legenda
Hasil manis mengiringi comeback Andre Tiara ke pentas Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2013-2014. Center veteran
berusia 33 tahun ini bisa menikmati kembali atmosfer liga, sekaligus
ikut merayakan pesta kemenangan bersejarah JNE BSC Bandung Utama, klub
yang kini dia bela.
Dipercaya tampil selama 17 menit 23 detik, Andre Tiara memang belum banyak memberi kontribusi bagi BSC Bandung Utama yang memetik kemenangan bersejarah atas Hangtuah Sumsel IM, dalam laga Seri Malang yang berlangsung di GOR Bimasakti Malang, Minggu (17/11). Andre hanya mencatatkan 2 rebound dan 2 assist.
”Jujur, saya merasa seperti menjadi rookie (pemain debutan) lagi,” ujar Andre ditemui usai laga. ”Semangat bertanding tim ini (BSC Bandung Utama) luar biasa. Memang tak mudah bersaing dengan pemain muda. Tapi, semua saling support dan akhirnya kami menemukan ritme yang sama," lanjutnya.
Nama Andre Tiara, cukup dikenal di kalangan pecinta basket kota Bandung dan basket nasional. Mengawali karir profesional sejak 1999 bersama Panasia (sebelum berganti nama menjadi Garuda), Andre berkontribusi mempersembahkan gelara IBL Cup 2008. Dia juga sempat memperkuat Timnas Basket Indonesia. Tak heran, ketika memutuskan pensiun pada 18 Desember 2011, banyak yang menginginkannya kembali bermain.
Hampir dua tahun setelah memutuskan pensiun, Tiara comeback bersama tim Bandung, namun bukan Garuda. Salah satu alasan Tiara mau menerima pinangan BSC Bandung Utama, ialah karena alasan domisili.
“Sebelumnya, pernah ada yang menawarkan saya untuk bermain. Tapi, karena domisilinya tidak di Bandung, saya tak bisa menerima. Karena itu, begitu ada tawaran dari BSC Bandung Utama, langsung saya terima. Saya bangga sekali bila bisa membela klub Bandung lagi, dan kembali berlaga di NBL Indonesia,” papar Tiara.
Selain itu, kedekatan dengan beberapa official dan manajemen tim membuat proses negosiasi berjalan lancar. Tiara sangat akrab dengan Robin (sapaan Bintoro), Romy Tanaka (manajer BSC Bandung Utama), dan Dennis Depriadie (direktur utama PT Bandung Utama).
Selepas pensiun, Tiara mulai membuka bisnis kuliner. Kesibukan barunya tersebut mengurangi jadwal latihannya. Namun, Tiara tak benar-benar berhenti bermain basket. Secara berkala setiap dua kali seminggu, Tiara menyempatkan diri untuk berlatih.
“Ketika latihan pertama bareng BSC Bandung Utama, awalnya sempat ngos-ngosan karena sulit bersaing dengan pemain muda. Maklum, paru-parunya udah beda,” lanjut Tiara dengan nada bercanda.
Bersama BSC Bandung Utama, Andre Tiara tetap mengenakan nomor lamanya yang legendaris, yakni jersey nomor punggung 16. Pemain yang pernah tampil di tiga liga (Kobatama, IBL, dan NBL Indonesia) ini pun sudah tak sabar kembali merasakan animo basket kasta tertinggi tanah air.
“Penonton musim keempat ini, pasti jauh lebih heboh dari saat pertama saya bersama NBL Indonesia dulu,” ujar pemain yang sempat tampil di regular season musim pertama NBL Indonesia bersama Garuda tersebut. (*)
Dipercaya tampil selama 17 menit 23 detik, Andre Tiara memang belum banyak memberi kontribusi bagi BSC Bandung Utama yang memetik kemenangan bersejarah atas Hangtuah Sumsel IM, dalam laga Seri Malang yang berlangsung di GOR Bimasakti Malang, Minggu (17/11). Andre hanya mencatatkan 2 rebound dan 2 assist.
”Jujur, saya merasa seperti menjadi rookie (pemain debutan) lagi,” ujar Andre ditemui usai laga. ”Semangat bertanding tim ini (BSC Bandung Utama) luar biasa. Memang tak mudah bersaing dengan pemain muda. Tapi, semua saling support dan akhirnya kami menemukan ritme yang sama," lanjutnya.
Nama Andre Tiara, cukup dikenal di kalangan pecinta basket kota Bandung dan basket nasional. Mengawali karir profesional sejak 1999 bersama Panasia (sebelum berganti nama menjadi Garuda), Andre berkontribusi mempersembahkan gelara IBL Cup 2008. Dia juga sempat memperkuat Timnas Basket Indonesia. Tak heran, ketika memutuskan pensiun pada 18 Desember 2011, banyak yang menginginkannya kembali bermain.
Hampir dua tahun setelah memutuskan pensiun, Tiara comeback bersama tim Bandung, namun bukan Garuda. Salah satu alasan Tiara mau menerima pinangan BSC Bandung Utama, ialah karena alasan domisili.
“Sebelumnya, pernah ada yang menawarkan saya untuk bermain. Tapi, karena domisilinya tidak di Bandung, saya tak bisa menerima. Karena itu, begitu ada tawaran dari BSC Bandung Utama, langsung saya terima. Saya bangga sekali bila bisa membela klub Bandung lagi, dan kembali berlaga di NBL Indonesia,” papar Tiara.
Selain itu, kedekatan dengan beberapa official dan manajemen tim membuat proses negosiasi berjalan lancar. Tiara sangat akrab dengan Robin (sapaan Bintoro), Romy Tanaka (manajer BSC Bandung Utama), dan Dennis Depriadie (direktur utama PT Bandung Utama).
Selepas pensiun, Tiara mulai membuka bisnis kuliner. Kesibukan barunya tersebut mengurangi jadwal latihannya. Namun, Tiara tak benar-benar berhenti bermain basket. Secara berkala setiap dua kali seminggu, Tiara menyempatkan diri untuk berlatih.
“Ketika latihan pertama bareng BSC Bandung Utama, awalnya sempat ngos-ngosan karena sulit bersaing dengan pemain muda. Maklum, paru-parunya udah beda,” lanjut Tiara dengan nada bercanda.
Bersama BSC Bandung Utama, Andre Tiara tetap mengenakan nomor lamanya yang legendaris, yakni jersey nomor punggung 16. Pemain yang pernah tampil di tiga liga (Kobatama, IBL, dan NBL Indonesia) ini pun sudah tak sabar kembali merasakan animo basket kasta tertinggi tanah air.
“Penonton musim keempat ini, pasti jauh lebih heboh dari saat pertama saya bersama NBL Indonesia dulu,” ujar pemain yang sempat tampil di regular season musim pertama NBL Indonesia bersama Garuda tersebut. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar