Jumat, 18 Oktober 2013



LEADING: Forward timnas basket putri Indonesia Maharani Adhipuspitasari (kanan) dihadang pemain SMAN 3 Jakarta dalam laga uji coba di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10). (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
wnblindonesia.com - 17/10/2013
Matangkan Tembakan Tiga Angka
Timnas Basket Putri Tancap Gas Hadapi SEA Games 2013
JAKARTA - Sukses menjadi juara Islamic Solidarity Games (ISG) tidak membuat timnas basket putri berpuas diri. Mereka terus berlatih keras untuk menyambut SEA Games 2013 akhir tahun nanti. Target medali yang lepas pada SEA Games 2011 harus dipenuhi di Myanmar.

Pelatih timnas putri Raoul Miguel Hadinoto menyebut timnya saat ini berfokus dalam mematangkan tembakan tiga angka. Akurasi tembakan jarak jauh pula yang sebelumnya menjadi kunci sukses tim Merah Putih juara ISG.

''Strategi itu sudah kami lakukan ketika bermain di Islamic Solidarity Games (ISG). Hasilnya pun lumayan. Kami kan sudah bisa juara di ISG,'' kata pelatih yang akrab disapa Ebos itu.

Sesuatu yang tak berlebihan jika timnas basket putri mengandalkan tembakan tiga angka. Akurasi Wulan Ayuningrum dkk memang lumayan bagus. Misalnya yang ditunjukkan dalam uji coba melawan salah satu tim SMA di Jakarta kemarin (16/10). Dalam uji coba di Hall Basket, Senayan, Jakarta, itu, mereka menang 73-60.

Di antara 73 poin timnas putri, sebanyak 75 persen atau 45 poin didulang melalui tembakan tiga angka. Semua starter tim Merah Putih cukup percaya diri dalam melepaskan tembakan jarak jauh.

Akurasi tembakan shooting guard Sarce Nensi Buaim menjadi yang paling bagus. Pemain klub Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta itu membukukan akurasi tembakan 75 persen dengan memasukkan enam di antara delapan kali percobaan three point.

Maharani Adhipuspitasari juga cukup produktif dengan tiga tembakan tiga angka masuk. Sementara itu, Wulan Ayuningrum hanya memasukkan tiga tembakan tiga angka melalui sebelas kali percobaan.

Ebos menyebut tembakan tiga angka adalah opsi terbaik timnya untuk memburu poin. Sebab, dia menilai, dari segi postur, anak asuhnya kalah tinggi dibandingkan para pesaing. ''Karena secara postur tubuh anak-anak kecil, ya artinya tembakan pun harus tinggi. Karena itu, kami lebih optimalkan persentase tembakan jarak jauh,'' beber pelatih yang juga membesut Tomang Sakti Mighty Bees tersebut.

Selain mematangkan tembakan tiga angka, masalah defense menjadi perhatian serius. Hal itu akan diuji dalam dua kali uji coba selanjutnya pekan ini. Sebelum bertolak ke Myanmar, mereka akan sekali lagi beruji coba di luar negeri. Yaitu, mengikuti kejuaraan FIBA Asia di Bangkok, Thailand. (ren/c17/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar