UNDERPERFORM:
Performa Andakara Prastawa (kanan) belum meng- kilap sepulang dari
membela Indonesia di SEA Games 2013. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 21/01/2014
Bintang Timnas Ingin Meledak
PERFORMA para pemain timnas basket
putra SEA Games 2013 di Seri II Speedy NBL Indonesia Jakarta masih
jauh dari harapan. Nyaris semua pemain belum menemukan performa
terbaik.
Di Seri II itu, dari 12 pemain timnas, hanya shooter Satria Muda Britama Jakarta Bonanza Siregar yang tidak bermain. Bona masih cedera kaki.
Masalahnya, tanpa Bona, SM seolah tidak merasa kehilangan apa pun. Cokorda Raka Satrya Wibawa juga, agaknya, tidak terlalu merindukan kehadiran Bona. Tanpa dia, SM masih bisa menyapu bersih semua kemenangan di Jakarta.
Tim yang mendapat pukulan berat karena pemain timnasnya belum mencapai permainan terbaik adalah Aspac Jakarta. Dua mesin poin penting Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa bermain di bawah performa terbaik. Khususnya, pada pertandingan pertama saat kalah melawan SM.
Ketika itu Xaverius hanya mencetak sembilan poin. Sedangkan Prastawa, meski mampu mencetak 13 angka, tidak bermain efektif. Rookie of the year 2012-2013 itu hanya mencatat tiga tembakan masuk dari 13 kesempatan. "Mungkin masih dalam adaptasi. Di Solo semoga lebih baik," ucap Prastawa.
Kaleb Ramot Gemilang, pemain timnas rookie Satya Wacana Metro LBC Bandung, juga belum menunjukkan penampilan terbaik. Performanya sering naik turun.
Alasannya bisa dipahami. Kaleb tidak banyak berlatih dengan tim. Dengan makin intensifnya latihan bersama, Kaleb yakin penampilannya akan terkerek di Solo. "Di basket chemistry dan kekompakan adalah segalanya," tegas Kaleb.
Center Hangtuah Adhi Pratama juga tidak konsisten. Ketika timnya mengalahkan Garuda Kukar Bandung, Adhi tampil dahsyat dengan 18 poin.
Namun, esoknya Adhi tidak bersinar dengan hanya mencetak empat poin ketika ditundukkan Stadium (51-58). (nur/c2/ham)
Story Provided by Jawa Pos
Di Seri II itu, dari 12 pemain timnas, hanya shooter Satria Muda Britama Jakarta Bonanza Siregar yang tidak bermain. Bona masih cedera kaki.
Masalahnya, tanpa Bona, SM seolah tidak merasa kehilangan apa pun. Cokorda Raka Satrya Wibawa juga, agaknya, tidak terlalu merindukan kehadiran Bona. Tanpa dia, SM masih bisa menyapu bersih semua kemenangan di Jakarta.
Tim yang mendapat pukulan berat karena pemain timnasnya belum mencapai permainan terbaik adalah Aspac Jakarta. Dua mesin poin penting Xaverius Prawiro dan Andakara Prastawa Dhyaksa bermain di bawah performa terbaik. Khususnya, pada pertandingan pertama saat kalah melawan SM.
Ketika itu Xaverius hanya mencetak sembilan poin. Sedangkan Prastawa, meski mampu mencetak 13 angka, tidak bermain efektif. Rookie of the year 2012-2013 itu hanya mencatat tiga tembakan masuk dari 13 kesempatan. "Mungkin masih dalam adaptasi. Di Solo semoga lebih baik," ucap Prastawa.
Kaleb Ramot Gemilang, pemain timnas rookie Satya Wacana Metro LBC Bandung, juga belum menunjukkan penampilan terbaik. Performanya sering naik turun.
Alasannya bisa dipahami. Kaleb tidak banyak berlatih dengan tim. Dengan makin intensifnya latihan bersama, Kaleb yakin penampilannya akan terkerek di Solo. "Di basket chemistry dan kekompakan adalah segalanya," tegas Kaleb.
Center Hangtuah Adhi Pratama juga tidak konsisten. Ketika timnya mengalahkan Garuda Kukar Bandung, Adhi tampil dahsyat dengan 18 poin.
Namun, esoknya Adhi tidak bersinar dengan hanya mencetak empat poin ketika ditundukkan Stadium (51-58). (nur/c2/ham)
Story Provided by Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar