Gejala HIV/AIDS, Penyebab dan Cara Mencegah
Ketika virus masuk, dalam kurun waktu satu hingga dua bulan, 40 - 90 persen penderitanya akan merasakan beberapa gejala umum yang diberi istilah ARS (Acute Retroviral Syndrome). Namun, menurut pakar kesehatan Michael Horberg, gejala tersebut tak muncul selama beberapa tahun, bahkan sepuluh tahun, setelah HIV menginfeksi tubuh.
Gejala HIV/AIDS
Berikut gejala lain yang akan dialami oleh penderita yang terserang HIV:
1. Demam
Demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 102 derajat Fahrenheit merupakan gejala paling umum dan biasanya penderita juga mengalami kelelahan, terjadi pembesaran kelenjar getah bening dan sakit tenggorokan. Gejala ini terjadi ketika virus bergerak masuk ke aliran darah dan mulai mereplikasi atau memperbanyak diri dalam jumlah besar.
2. Kelelahan
Gejala ARS lainnya seperti merasa lelah akut dan lesu. Hal ini terjadi karena imunitas tubuh Anda sudah mulai melemah akibat serangan HIV. Dalam beberapa kasus ada beberapa penderita yang sampai tak mampu bernafas hanya karena berjalan.
3. Nyeri otot dan sendi
Gejala HIV mirip dengan flu, sifilis, atau hepatitis. Jadi tak heran jika banyak orang yang mengsalahartikan penyakit ini. Nyeri pada otot dan persendian biasanya lebih tertuju di bagian pangkah paha, ketiak dan leher.
4. Ruam pada kulit
Gejala ini bisa datang pada awal seseorang terinfeksi HIV. Namun, terkadang juga muncul belakangan jauh disaat HIV masuk kedalam tubuh.
5. Mual, muntah dan diare
Sekitar 30 sampai 60 persen penderita mengalami gejala yang satu ini. Diare akan terus dialami oleh penderita disertai mual bahkan muntah. Namun gejala ini tidak dialami oleh penderita yang sistem imunnya kuat sejak lama.
Penyebab HIV
Secara mendasar, HIV bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang wajib Anda ketahui berikut:
1. Penggunaan jarum suntik yang kurang steril
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril bisa meningkatkan risiko seseorang terkena AIDS. Biasanya hal ini terjadi pada kalangan orang yang hobi mengonsumsi Narkoba yang terkadang sering bertukar jarum suntik.
2. Seks bebas dan seks yang kurang sehat dan kurang aman
Ketika Anda berhubungan intim, upayakan untuk maenaggunakan pengaman. Sebab, virus HIV AIDS akan lebih mudah menular ketika aktivitas intim Anda tidak sehat dan tanpa pengaman.
Hubungan intim yang kurang aman dan tanpa dilengkapi pelindung (Kondom) lebih riskan dibandingkan memakai Kondom alias pelindung.
3. Penyakit keturunan
Jika orang tua atau kaker nenek Anda memiliki riwayat penyakit AIDS maka kemungkinan besar penyakit ini akan diwariskan pada Anda, dengan kata lain Anda akan menderita penyakit yang sama (kemungkinan besar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar